Dikatakan Sekda, tema yang dipilih pada STQH kali ini sangat tepat, di era modern yang serba digital sekarang ini,masyarakat sudah terlena dengan dunia maya dan asyik dengan keriuhan media sosial, game dan lainnya. Mulai dari anak-anak, remaja bahkan orang dewasa, sehingga lupa mengawasi anakn untuk mempelajari Al-quran yang akhirnya banyak anak-anak yang buta aksara Al-quran. Ini harus segera diantisipasi sedini mungkin.
“Saya berharap STQH XXVI ini momen yang tepat untuk memotivasi masyarakat kita selalu meningkatkan mental spritual keagamaan dan untuk selalu bersama Al-quran di setiap waktu. Dengan semakin mencintai dan memahami Al-quran, kesuksesan akan menyertai kita baik sukses dunia maupun akhirat,”pungkasnya.
Apriyadi juga mengatakan, tujuan STQH ini untuk menggali dan meprioritaskan prestasi putra-putri terbaik asli Muba baik qori-qori’ah, hafiz-hafizoh, mufassir dan mufasiroh, muhadist dan muhadistah yang dapat berprestasi pada STQH tingkat provinsi bahkan nasional.
“Kami juga menghimbau dan mengajak semua pihak untuk senantiasa membiasakan hidup bersih dan sehat, tetap memakai masker, menjaga jarak setiap kegiatan, cuci tangan, serta laksanakan rapid test setiap akan melaksanakankegiatan atau kumpul. Jangan sampai karena kegiatan yang sangat mulia ini menjadi penyebab timbulnya kasus baru penyakit COVID-19 yang sedang mewabah,”tutupnya.