“Saya harap adanya kerjasama masuk ke sini. Ribuan hektar sawit yang diremajakan sekitar PT Pinago ini potensi yang bisa kerjakan, apabila dikerjakan dengan serius kita yakin bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan menjadi sumber pendapatan lain bagi masyarakat,” imbuhnya.
Komisaris Utama PT RSA Technology Irastu Linggawara mengatakan pihaknya mempunyai suatu alternatif solusi terutama dalam memanfaatkan sampah kelapa sawit menjadi suatu bio energy, yang bisa digunakan untuk industri bahkan pengganti bahan bakar mesin dari batu bara.
“Kita sendiri sudah bergerak dipengelolaan sampah perkotaan di Bandung. Untuk sampah dari kelapa sawit, kemarin kita sudah menguji dan ini sangat bisa diolah karena kita mengolah sampah organik yang lebih mudah pengelolaannya dari sampah perkotaan,” ungkapnya.
Sementara Direktur Kebun PT Pinago Utama TBK Thomas Valian menyambut baik hal tersebut yang merupakan wujud nyata komitmen dan solusi dari Pemkab Muba membantu masyarakat dibidang perkebunan khususnya kelapa sawit.
“Dari kegiatan ini kita bisa berbagi ilmu, sebenarnya kelapa sawit itu sangat mungkin, semua bisa dikaryakan menjadi sebuah produk bahkan setelah selesai direplanting,” tandasnya.
Hadir pada kegiatan ini diantaranya Camat Babat Toman Emilia Afrianita SSTP MSi, Direktur Operasional PT RSA Technology Rudi Murod, Bio Teknition PT RSA Chandra, GM Kebun Karet PT Pinago Utama Andi Samosir, dan Petani Pengolah Nira Batang Sawit menjadi gula merah Joko.
-