Dodi menyebutkan, meski di tengah pandemi COVID-19 pembinaan olahraga di Kabupaten Muba tetap jalan terus, dengan memperhatikan kesehatan atlet dan pelatih tetap aman terjamin, artinya dengan serius memerangi pandemi namun pembinaan atlet dan kesejahtetaan pelatih tetap diprioritaskan.
“Atlet yang akan berlaga di cabang reguler atau atlet disabilitas tetap harus diurusi dengan baik, jangan nanti mau berangkat tanding baik PON maupun Porprov malah atlet atau pelatih di dalamnya ribut. Misalkan honor/gaji para atlet dan pelatih tidak dibayarkan, sarana dan prasarana tidak disediakan, bagaimana mau bertanding kalau tidak serius diurusi, oleh karena itu di peringatan Haornas, kita harus semangat yang baru untuk mempertahankan juara umum Porprov dan atlet PON bawa pulang prestasi,”pungkasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pemuda Olahaga, Muhammad Fariz SSTP MM memaparkan, dalam pembinaan olahraga para atlet tidak hanya semata-mata mengejar medali, namun sekarang sport development index ada sembilan dimensi yaitu, kebugaran, partisipasi, ruang terbuka, SDM, literasi fisik, ekonomi,kesehatab dan perkembangan personal.
“Persiapan Porprov saat ini kami bersama KONI sudah melakukan dengan maksimal, dari persiapan, vaksin atlet dan pelatih dan tim kesehatan serta pendukung lainnya juga sudah disiapkan,”paparnya.
Fariz juga menyampaikan, atlet PON XX asal Muba sebanyak 24 orang terdiri dari 2 atlet Cabor Atletik, 4 atlet Cabor Panjat Tebing, 5 atlet Cabor Dayung, 1 atlet Cabor Bermotor, 5 atlet Cabor Pencak Silat, 1 atlet Cabor Taekwondo, 2 atlet Cabor Catur, 5 atlet Cabor Tenis lapangan, 1 atlet Cabor Sepak Takraw, 2 atlet Cabor Voli Pasir dan 1 atlet Cabor Bulu Tangkis.
“Untuk atlet, official PORPROV sebanyak 650 orang, atlet, official PEPARPROV sebanyak 70 orang, atlet PEPARNAS XVI asal Muba sebanyak 6 orang yaitu, 3 orang atlet Cabor Renang, 2 Orang Atlet Cabor Bulu Tangkis dan 1 atlet Cabor Catur,”jelasnya.
-