Doktor dari Universitas Padjajaran ini menambahkan, kemudian pola kepemimpinan Transformasional yakni didasarkan pada kebutuhan akan penghargaan diri, tetapi menumbuhkan kesadaran pada pemimpin untuk berbuat yang terbaik sesuai dengan kajian perkembangan manajemen dan kepemimpinan yang memandang manusia, kinerja, dan pertumbuhan sebagai sisi yang saling berpengaruh. “Nah, pola ini menuntut seorang pemimpin untuk membangun rasa percaya diri pada bawahan,” ulasnya.
Sedangkan visioner, adalah pola yang sangat penting untuk perubahan paradigma pendidikan dari sentralistis ke desentralisasi, dan adanya pelimpahan wewenang yang luas kepada sekolah atas dasar pertimbangan profesional dan pertanggungjawaban publik.
“Lalu, adanya kerja sama antara pejabat pemerintahan dengan pemimpin pendidikan dalam membangun pendidikan yang bermutu. Konsep kepemimpinan visioner sendiri harus memahami konsep visi, harus memahami karakteristik dan unsur visi, serta harus memahami tujuan visi,” ungkap peraih beasiswa fellowship di Institute of Technology (MIT) pada tahun 2010 tersebut.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof Dr KGS M Sobri mengaku sangat tepat menghadirkan Bupati Dodi Reza menjadi pemateri Bidang Kepemimpinan dalam Kuliah Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Konsentrasi Kebijakan Publik) Universitas Sriwijaya (Unsri). “Meski digelar secara virtual, namun civitas akademika Unsri merasa puas mendapatkan pendalaman materi soal kepemimpinan dari sosok yang tepat dan dapat dijadikan panutan,” ungkapnya.
Ia berharap, apa yang telah dijabarkan Bupati Muba Dodi Reza dapat menjadi bekal mahasiswa IlKom Unsri khususnya di bidang kepemimpinan. “Kami ucapkan terima kasih kepada Bupati Dodi Reza yang telah menyisihkan waktu untuk berbagi ilmu dan pengetahuan kepada civitas akademika di lingkungan Unsri khususnya mahasiswa IlKom (Konsentrasi Kebijakan Publik),” pungkasnya.
-