“Tempat ini sangat berbahaya. Kami sudah punya gambar dan analisisnya. Mulai pergerakan turun dari mahkotanya sampai ke bawah.
Dan jalan di atas yang sempat patah sekarang diperbaiki, itu meningkatkan keseimbangan (sementara) karena potensi (bergeser) masih ada. (Karena itu) kita selamatkan warga dulu ke tempat yang lebih baik,” jelas Ganjar.
Selain meninjau lokasi bencana tanah bergerak yang menghancurkan 97 rumah, Gubernur juga memberikan bantuan bagi warga yang menjadi korban bencana tersebut.
Bantuan tersebut berasal dari dana tidak terduga Pemprov, dana dari Baznas, Pemerintah Kabupaten Tegal, dan PMI kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
“Hari ini kami memberikan bantuan kepada korban dan pemerintah kabupaten.
Harapannya segera dapat digunakan untuk membangun karena lahan sudah disiapkan oleh Pemkab. Bantuan ini ada dari Pemprov, Baznas, dan PMI kabupaten/kota. Ini adalah gotong royong,” tulisnya.
-