“Ada perhiasan, ada patung kecil aya benderana, bikin misalkan suvenir Garut bambu runcing aya bendera kecilnya, jadi merah putihnya itu silahkan terjemahkan ke semua jenis nu piduiteun tapi temana merah putih itu masukan saya, sehingga dengan begitu nanti pasarnya lebih besar,” ucapnya.
Ia juga menginginkan semua yang bertema merah putih harus bisa teridentikan dengan Kecamatan Leles Kabupaten Garut.
“Ini kelebihannya Garut dibanding dengan daerah lain, punya spesialis-spesialis, (contohnya) ada Kampung Domba Garut, ada Kampung Cukur Asgar, ada juga kampung perajin bendera merah putih, mudah mudahan membangkitkan ekonomi Garut (serta) Jawa Barat, dan mengharumkan nama Garut dan Jawa Barat ke seluruh Nusantara, sekali lagi terima kasih untuk kepolisian Republik Indonesia daerah Jawa Barat dan Garut,” ungkap Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini.
Di tempat yang sama, Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana mengatakan bahwa pihaknya akan menjamin keamanan investasi asosiasi perajin bendera merah putih, bahkan ia memaparkan pihaknya akan membantu apapun yang dibutuhkan oleh para perajin.
“Kami berkomitmen untuk mengembangkan teman-teman tukang cukur dengan koperasinya di wilayah Banyuresmi,” papar Kapolda Jabar.
Sementara, Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono mengungkapkan sejarah perajin bendera merah putih yang ada di daerah Kecamatan Leles ini berawal sejak tahun 1967, yang digagas oleh enam orang inisiator salah satunya bernama Nasib.
Namun dari enam orang tersebut kini hanya tersisa dua orang saja, karena empat orang lainnya sudah meninggal dunia.
-